Bharindonews,SUKABUMI –Tujuh serikat pekerja dan serikat buruh kabupaten sukabumi yang tergabung dalam gerakan bersama serikat pekerja/serikat buruh Kabupaten Sukabumi menggelar audiensi dengan pemerintah daerah kabupaten sukabumi ,di pendopo kabupaten sukabumi,kamis(17/11/2022).
Masa buruh yang datang sedari pagi sempat merasa kecewa terhadap sikap pemerintah daerah kabupaten sukabumi yang tak kunjung menemui mereka,hingga mereka mengancam akan tetap menduduki dan menunggu pemerintah daerah kabupaten Sukabumi untuk menemui mereka di pendopo kabupaten sukabumi dan juga akan melakukan aksi unjuk rasa dan membawa massa yang lebih banyak lagi,kemudian akhirnya pada sore hari wakil bupati sukabumi bersama kepala dinas tenaga kerja kabupaten sukabumi beserta jajarannya menerima masa buruh untuk beraudiensi,dan selepas itu masa buruhpun membubarkan diri.
Dalam kesempatan tersebut masa buruh menyampaikan beberapa pendapat serta pandangan-pandangan terhadap persoalan-persoalan buruh hari ini ,baik itu persoalan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang berimbas terhadapnaiknya kebutuhan bahan pokok, menyikapi issue PHK (pemutusan hubungan kerja) massal yang dilakukan oleh perusahaan dan juga mengenai pengupahan serta penetapan upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2023.
Ditemui seusai audiensi dengan para buruh,wakil bupati sukabumi H.iyos somatri menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi hari ini adalah kesalah komunikasi antara pemerintah dan juga masa buruh.
“Jadi jika ada kegiatan yang sifatnya dadakan ,dikarnakan disini bukan pusat pemerintahan,dan pusat pemerintahan kabupaten sukabumi ini ada di plabuhan ratu ,jadi di sini kan tidak ada orang”,Ucapnya.
Adapun untuk menanggapi penyampaian dari masa buruh yang beraudiensi H.iyos akan menindak lanjuti dan akan dibahas dalam waktu yang tidak akan lama.
“Kami sudah menampung aspirasinya,dan kami akan membahas bersama-sama dalam waktu yang tidak akan terlalu lama”,Pungkasnya.
Sementara itu, Abdul Aziz Pristiadi Ketua DPC FSB GARTEKS-KSBSI (Dewan Pengurus Cabang Federasi Serikat Buruh Garmen Kerajinan Tekstil Kulit Sepatu dan Sentra Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia) Kabupaten Sukabumi mengungkapkan, kami sangat menyesalkan sikap pemerintah daerah kabupaten sukabumi yang seolah tidak peduli terhadap surat yang telah kami sampaikan terhadap bupati sukabumi untuk beraudiensi.
“Jelas kami telah mengirim surat kepada bupati melalui sekretariat daerah ,kemudian dibalas kembali oleh surat yang dikeluarkan Disnakertrans Kabupaten Sukabumi dengan surat peralihan lokasi audiensi kami anggap ini mencerminkan sikap yang tidak profesional dan pemerintah daerah seolah-olah tidak memperlihatkan tata kelola administrasi kedinasan yang baik”,Ungkapnya.
Lanjut aziz, pihaknya akan terus mengawal apa yang telah disampaikan oleh wakil bupati sukabumi yang berjanji akan menindak lanjuti pandangan dan pendapat yang sudah di sampaikan.
“Setelah tadi beraudiensi dengan pemerintah daerah,dan kamipun telah menyampaikan pandangan-pandangan kami terkait permasalahan ketenagakerjaan,maka kami akan terus mengawal apa yang telah disampaikan oleh pemerintah daerah yang di wakili oleh wakil bupati sukabumi”,Pungkasnya.
Selain dari berbagai elemen buruh yang hadir, turut hadir pula dalam kesempatan tersebut,wakil bupati sukabumi ,kepala dinas ketenagakerjaan,serta jajaran pemerintah daerah kabupaten sukabumi.