Bogor, Bharindo News – Saat ini fenomena Wisuda dari tingkatan TK sampai SMA tengah menjadi buah bibir masyarakat. hal itu dikarenakan banyak dari orang tua murid yang mengeluhkan bahwa kegiatan wisuda ini. Karena menganggap seharusnya wisuda hanya untuk tingkat pendidikan perguruan tinggi.
Menanggapi fenomena tersebut, Akhmad Saeful Bakhri Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, mengaku akan memanggil Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. Sebab, di Kota Bogor sendiri sekarang ini fenomena wisuda pelajar tersebut juga muncul di tingkatan sekolah-sekolah.
“Kita ingin meminta penjelasan dari Disdik. Sekaligus kami juga ingin memetakan dan mengevaluasi acara seremoni wisuda yang selama ini telah di keluhkan oleh para wali murid,” ujar pria yang akrab disapa ASB ini.
Lebih lanjut, ASB juga mempertanyakan esensi dari kegiatan wisuda yang banyak digelar oleh pihak sekolah-sekolah, apakah wisuda itu sebagai bentuk momen bersejarah atau hanya pemborosan yang terlalu diromantisasi. Sehingga, menurut ASB perlu adanya surat edaran dari Disdik kepada pihak sekolah agar mempertimbangkan pelaksanaan wisuda ini.
“Pihak sekolah pun harus memahami, tidak semua wali murid bisa menerima wisuda. Ada yang pro ada yang menolak bahkan mengecam wisuda TK sampai SMA. Sehingga jangan sampai kita membudayakan kegiatan teaterikal yang sebenarnya tidak terlalu urgen dan malah menghabiskan banyak dana,” tegas ASB.
Diwaktu yang sama ASB juga menjelaskan, bahwa definisi dari wisuda adalah upacara seremonial peneguhan atau pelantikan bagi seseorang yang telah berhasil menempuh pendidikan. Di kalangan akademik, wisuda merupakan penanda kelulusan mahasiswa yang telah menempuh masa belajar pada suatu universitas dan mendapatkan gelar pendidikan tertentu.
Sehingga, jika wisuda tingkat sekolah TK sampai jenjang SMA apabila hanya bertujuan untuk menyerahkan ijazah dan hal itu tidak ada prosesi penyematan gelar atau pengakuan terhadap gelar akademis, maka hal tersebut sudah sepatutnya kegiatan ini ditiadakan.
“Justru kita kuatir, Demi acara yang tidak lebih teaterikal semata ini, menjadi ajang gengsi bagi wali murid murid dan sekolah yang mahal harganya. Kita berharap, pihak sekolah jangan malah ikut-ikutan mereduksi makna dari wisuda menjadi acara tahunan yang menghambur-hamburkan kan uang,” jelas ASB.
Pria yang besar dan lahir dari dunia pendidikan ini menilai seharusnya para pelajar yang telah lulus jenjang pendidikan, diberikan pendampingan dan pengarahan agar bisa masuk universitas dan mendapatkan gelar pendidikan yang sesungguhnya.
“Oleh karena itu, diharapkan pihak sekolah pun jangan ikut berkontribusi untuk melanggengkan acara wisuda seperti ini. Apalagi malah membiasakan acara wisuda tersebut dan bahkan menjadi pembenaran pada akhirnya. Jangan sampai kita melupakan dari makna wisuda itu sendiri sebagai momen yang sangat sakral dan besar dalam dunia pendidikan,” pungkasnya.