Bharindonews,Sukabumi – Jembatan Cicewol yang berada di Jalan Raya Cidahu, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi dikeluhkan banyak masyarakat karena belum juga diperbaiki. Tak jarang pengendara roda dua dan roda empat mengalami slip bahkan kecelakaan di sela-sela ruas jembatan yang rusak, oleh karena itu para pengendara harus sangat berhati-hati dan bersusah payah melintasi jembatan tersebut, jembatan sementara yang dibangun sebelumnya sudah mengalami kerusakan parah.
Jembatan Cicewol berada di wilayah Kec. Cidahu, Kec. Cicurug, dan Kec. Parungkuda. Jembatan tersebut merupakan akses utama yang dilalui masyarakat. Kerusakan jembatan cicewol sangat berdampak krusial karena merupakan jaringan transportasi pendidikan, kesehatan, dan perekonomian masyarakat di 3 kecamatan.
Imam Maulana Ketua Bidang Lingkungan Hidup HMI Cabang Sukabumi sekaligus sekretaris Karang Taruna Kec. Cidahu Saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon, menyayangkan jembatan tersebut sejak 21 April 2021 tak kunjung dibangun secara permanen. Alasannya pemerintah daerah Kab. Sukabumi sudah mengajukan pembangunan jembatan tersebut kepada BNPB,namun sampai saat ini masih belum ada titik terang,Minggu (05/03/2023).
“Pada 25 Januari 2022 tahun lalu kami melakukan aksi demontrasi bersama para pemuda di Kec. Cidahu dan alhamdulillah mendapat jawaban dari Dinas PU dengan dibangunnya jembatan sementara sebelum dibangunnya jembatan permanen oleh BNPB. Adapun pihak BPBD Kab. Sukabumi menjanjikan akan terus berkoordinasi dengan BNPB untuk percepatan pembangunan jembatan permanen di tahun 2022 yang genap satu tahun ini tak kunjung di bangun. Kami merasa miris dengan kondisi jembatan yang tidak begitu panjang ini pemerintah Kabupaten Sukabumi tidak bisa memperbaiki jembatan dengan APBD, kami dipaksa bersabar menunggu BNPB yang didanai APBN.”Ungkapnya.
Imam Maulana selaku korlap Aksi jembatan Cicewol itu mengharapkan tindak lanjut hasil kesepakatan audiensi pasca aksi Jembatan Cicewol 2022.
“Dengan kondisi jembatan yang semakin rusak, korban kecelakaan semakin bertambah, dan tuntutan kami sejak tahun 2022 tak pernah terealisasi, maka kami akan kembali melakukan aksi blokade jembatan kembali dengan masa aksi yang lebih banyak melibatkan Pemuda, mahasiswa, masyarakat, dan para pengguna jembatan lainnya.” tandasnya.
Sampai saat Ini pihak BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten sukabumi masih belum bisa di hubungi.